Hari ini adalah edisi spesial SSD nya. SSD tetap dites tapi dengan cara yang berbeda.
Saya udah pernah bahas tentang perbedaan hardisk dan SSD dan kenapa sampai hari ini hardisk masih belum bisa digantikan sepenuhnya oleh SSD. Salah satu alasannya adalah tentang data recovery bahwa data yang tersimpan di hardisk itu boleh dibilang hampir permanen, karena walaupun datanya dihapus, hardisk-nya di format, masih besar kemungkinan datanya masih bisa dikembalikan lagi, walaupun sebenarnya ada sisi negatifnya.
Jadi hardisk ini sangat tidak aman kalau dijual ke orang lain, apalagi buat kamu yang menyimpan data-data penting di hardisk. Sedangkan SSD secara teori akan jauh lebih sulit untuk mempertahankan data. Jangankan data yang sudah dihapus, data yang masih ada di dalamnya aja itu rawan bisa hilang seketika.
Nah apakah teori ini benar adanya, kita akan coba buktikan. Cuma sebelum itu saya akan jelaskan Sedikit tentang bagaimana mekanisme penyimpanan data pada storage drive, dari hardisk dulu.
Jadi hardisk ini menggunakan piringan atau disk sebagai media penyimpanan data. Permukaan disk ini nanti terbagi menjadi jutaan atau bahkan miliaran sektor kecil yang digunakan untuk menyimpan data.
Jadi kalau kita nge-save satu foto, itu bukan ada foto satu dimasukin ke dalam hardisk, enggak. Itu dia akan dipecah datanya menjadi bit kecil-kecil, kemudian pecahannya ini akan dimasukin ke sektor-sektor yang berbeda. Nah nanti waktu kita mau membuka file fotonya itu, semua data kecil-kecil yang tadi akan dipanggil bersamaan. Setelah terkumpul baru bisa dibuka tampil di layar dalam bentuk foto. Tapi begitu ada beberapa bit kecil yang enggak bisa dipanggil, maka akan terjadi error, fotonya enggak bisa dibuka. Semuanya harus komplit.
Nah di saat kamu melakukan pengisian data foto tadi ke dalam hardisk, ada dua hal yang dilakukan sama sistem : yang pertama adalah memecah filenya, lalu dimasukin ke sektor-sektor penyimpanan.
Setelah itu dikasih tanda / marker di atasnya bahwa ini adalah file foto, ini adalah file dokumen, ini adalah game, semuanya ada markernya sendiri-sendiri, untuk menunjukkan bahwa di dalamnya itu ada data. Nah saat kamu melakukan pengisian data itu ada proses lagi. Apalagi kalau datanya gede, ngopi game gitu misalkan 50 GB, 20 GB, itu akan butuh waktu beberapa menit untuk bisa menyelesaikan tadi. Copy datanya sampai selesai, termasuk ngasih markernya tadi.
Tapi saat kamu melakukan penghapusan data, data 50GB tadi kamu hapus, apa yang terjadi? Berapa lama prosesnya? Hampir instan! Begitu kamu klik Del, satu folder langsung hilang saat itu juga. Dia masuk ke Recycle Bin. Kalaupun kamu hapus dari sana, prosesnya juga instan. Bandingkan dengan saat copy data yang butuh waktu bermenit-menit.
Kenapa bisa seperti itu? Karena ternyata dalam hardisk saat kita melakukan penghapusan data, yang dihapus itu hanya markernya / penanda tadi. Data aktualnya masih tersimpan di dalam sektor, dan hal ini dilakukan untuk mempercepat kinerja PC-nya. Karena kalau sistem penghapusan tadi bener-bener aktual menghapus datanya, maka prosesnya butuh waktu kurang lebih sama seperti saat kamu melakukan pengisian data.
Bayangin aja, ngisinya butuh 30 menit, waktu mau ngapus butuh 30 menit lagi. PC-nya bakal terasa lemot banget. lalu apakah data di dalam hardisk akan permanen ada di situ terus? Enggak juga, karena akan ada waktunya data tadi beneran akan dihapus, dan itu terjadi saat kita akan mengisi data baru yang kebetulan dialokasikan untuk dimasukin ke dalam sektor yang sudah ada isinya tapi nggak ada markernya.
Kalau nggak ada markernya, sistem akan membaca bahwa sektor itu kosong, padahal sebenarnya ada isinya. Jadi begitu data yang baru dimasukkan ke situ, baru deh data lama tadi dihapus, lalu diganti dengan data baru. Inilah yang terjadi dalam recovery data. Selama markernya doang yang hilang dan datanya masih ada di dalam situ, maka dia masih bisa di-recover. Tapi begitu sudah ditimpa sama data baru, nggak bisa direcovery, karena datanya sudah beneran terhapus.
Nah SSD bekerja dengan cara yang berbeda. Pada hardisk tadi secara fisik datanya ada tertulis di situ, dan datanya akan selamanya ada di situ selama dia tidak dihilangkan secara fisik.
SSD menggunakan NAND flash, di mana flash ini hanya akan bisa menyimpan data di dalam chipnya dalam kondisi tertentu. Akan ada banyak skenario yang bisa membuat datanya hilang seketika, salah satu contohnya adalah kalau terjadi gangguan listrik (listriknya enggak stabil, power supply-nya enggak bagus).
Data di SSD bisa hilang, dan begitu hilang, nggak bisa di recover. Beda sama hardisk. Hardisk itu selama datanya masih ada di situ, mau listriknya meleduk, mau power supplynya meleduk terus colokan meleduk itu nggak masalah, selama piringannya masih sehat.
Beda jauh dengan SSD, ditambah lagi dalam SSD ada satu sistem yang namanya Trim. Jadi singkatnya SSD akan secara rutin memeriksa : Oh ini nggak ada markernya, hapus hapus hapus, dan itu tujuannya adalah untuk mempercepat proses pengisian data baru nantinya.
Jadi tanpa perlu kita perintahkan SSD sekarang secara rutin akan menghapus secara fisik semua data yang ada di selnya, dan ini secara teori akan membuat recovery data bukan hanya sulit, tapi dalam kondisi tertentu akan menjadi tidak mungkin dilakukan (hilang permanen).
Di video ini dibuktikan bahwa teori itu benar, bahwa hardisk itu punya recovery rate yang sangat jauh lebih tinggi dibandingkan SSD.
Kalau tujuan kamu beli storage drive adalah untuk menyimpan data dengan aman, maka hardisk adalah pilihan yang paling tepat. Tapi kalau kamu butuh performance untuk kerja, untuk sistem untuk main game, pakai SSD.
Tapi ingat jangan nyimpan data yang sangat penting di SSD, kalau belum di backup ke hardisk. Dan satu lagi hardisk tadi baru akan menghapus data beneran itu saat dia mau diisi data baru. Jadi begitu kamu sadar bahwa ada data penting yang hilang atau ke-format, atau tiba-tiba hardisknya error, STOP, jangan dipakai lagi kalau kamu pengen me-recover data yang hilang tadi. Karena kalau sampai terus dipakai dan terisi data baru, maka datanya ada kemungkinan nggak bisa dibalikin lagi. Jadi langsung hentikan semua, cabut, terus kasih ke orang yang sudah profesional.
Sumber : Youtube TechAndTips
Link video : https://www.youtube.com/watch?v=_t0S8PA5kqg