Migrasi Proxmox VE (VM + SMB/CIFS dan full storage)

 


Proxmox Virtual Environment
adalah platform open source yang (saat tulisan ini dibuat) sudah mulai banyak digunakan pada server, mulai dari untuk keperluan pribadi sampai korporasi. Dengan keunggulannya dapat menjalankan berbagai macam jenis sistem operasi dalam satu hardware, menjadikan platform ini pilihan yang cukup menarik, karena dapat sangat menghemat biaya pengadaan dan perawatan hardware.

DISCLAIMER : Tulisan ini tidak membahas tutorial instalasi ataupun detil mengenai Proxmox, sudah cukup banyak tulisan dan bahasan mengenai hal itu. Dari sejumlah materi mengenai Proxmox, tidak cukup banyak yang membahas mengenai migrasi Proxmox secara mudah dan sederhana. Jika ada hal yang kurang tepat atau perlu diperbaiki, kami sangat senang menerima masukan.

Migrasi Proxmox di sini akan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

  • Migrasi Virtual Machine (VM) dari server Proxmox sumber ke server Proxmox target
  • Memindahkan storage server Proxmox dari hardware sumber ke hardware tujuan, yang artinya memindahkan secara utuh seluruh settings, Data Center dan VM di dalamnya

Kedua hal di atas bukan merupakan proses kronologis, artinya Migrasi VM (poin pertama) bukanlah proses yang harus dilanjutkan dengan Memindahkan storage (poin kedua) atau sebaliknya, melainkan hanya petunjuk proses yang terpisah satu sama lain.

MIGRASI VIRTUAL MACHINE (VM) DARI SERVER SUMBER KE SERVER TARGET
Metode yang digunakan di sini adalah Backup & Restore VM menggunakan bantuan shared storage SMB/CIFS (dikenal juga dengan sebutan SAMBA, yang ada pada sistem operasi Windows dari Microsoft). Perlu diingat bahwa saat proses backup, VM ak disetting untuk berhenti (Stop), jadi pastikan pengguna server VM tersebut sudah dikondisikan. Langkah migrasinya :

  1. Siapkan komputer atau laptop dengan storage yang memadai untuk menampung backup dump dari VM sumber, dengan sistem operasi Windows 7/10/11, pastikan terhubung ke jaringan yang sama dengan server sumber.

  2. Gunakan local account pada Windows tersebut, dan harus tersetting password pada User Windows nya.

  3. Buat sebuah folder (misalnya #BACKUPVM) pada partisi yang memiliki ruang yang memadai untuk menampung backup dump VM, lalu buat menjadi shared folder, dengan permission read/write.

  4. Pada WebUI Proxmox VE, klik pada node Datacenter, klik Storage, klik Add, lalu pilih SMB/CIFS.


  5. ID bisa diisi bebas, di sini saya beri nama vmbackup. 
    Server adalah IP address dari komputer Windows dari shared folder tadi.
    Username dan Password sesuaikan dengan User dari komputer Windows.
    Share adalah nama shared folder pada komputer Windows, yaitu #BACKUPVM.
    Content pilih VZDump backup file. Jika ada pilihan lain yang aktif, tekan tombol Ctrl dan klik pada pilihan lain itu supaya hanya VZDump saja yang aktif pada listbox.

    Lalu klik ADD.



  6. Klik pada node VM yang akan di migrasi, di sini dipilih 100 (webserver-1), klik Backup, lalu klik Backup now.

  7. Storage : vmbackup (sesuai nama backup yang tadi diinput).
    Mode : Stop (server berhenti saat proses backup).
    Compression ZSTD (fast and good), lalu klik tombol Backup.


  8. Tunggu sampai Task Viewer menyatakan progress backup sudah selesai (TASK OK), lalu tutup jendela itu. 


  9. Pada server target lakukan langkah 4 dan 5, sehingga terpasang node vmbackup seperti gambar berikut. Klik pada node vmbackup, backups, vzdump-qemu...., dan klik Restore.


  10. Pada jendela klik tombol Restore, hingga muncul jendela Task Viewer. Tunggu sampai proses restore selesai (TASK OK). Setelah itu jendela boleh ditutup.




  11. Sekarang pada server target sudah terdapat VM 100 (webserver-1), dan siap dijalankan. Konfigurasikan ulang pengaturan tertentu jika ada kendala akses dan lain-lain, bisa dicari petunjuknya di berbagai sumber.



MEMINDAHKAN STORAGE PROXMOX DARI CPU SUMBER KE CPU TUJUAN (MIGRASI TOTAL)
Proses ini intinya adalah memindahkan total seluruh platform Proxmox beserta Datacenter, VM dan setting-setting nya ke server yang baru. Storage pada server lama bisa dipindahkan atau dilakukan kloning storage, lalu hasil kloning dipasangkan pada server yang baru. Hal penting yang harus dilakukan adalah mengatur supaya server baru ini dapat terkoneksi dengan benar ke jaringan. Langkah berikut ini terutama berlaku pada VM dengan sistem operasi UBUNTU :

  • Pada server yang baru, login sebagai root. Lalu ketik perintah berikut untuk mengetahui nama device / kartu jaringan pada Ubuntu. Terlihat bahwa nama kartu jaringan adalah eno1, catat ini.
ls /sys/class/net



  • ketik perintah ini untuk mengedit pengaturan koneksi jaringan pada Ubuntu.
nano /etc/network/interfaces


  • pada layar teks editor, perhatikan bagian yang ditandai, edit nama kartu jaringan yang lama menjadi eno1 (sesuai informasi pada poin 1).


  • Tekan CTRL + X, lalu Y, lalu ENTER untuk menyimpan dan keluar.

  • ketik reboot lalu ENTER untuk merestart server Proxmox. Setelah server aktif kembali, seharusnya server Proxmox sudah terkoneksi dengan benar ke jaringan LAN.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak